Parlina

Minggu, 24 November 2013

Trend Model Baju Korea Terbaru 2013

Trend Model Baju Korea Terbaru 2013 - StorySpeak update lagi tentang Fashion, Trend Model Baju Korea Terbaru 2013 yang terbaru pastinya.



Trend Model Baju Korea Terbaru 2013 - trend gaya ini sedang booming-booming nya orang indonesia baik dewasa maupun remaja,

dengan gaya yang unik dan lucu dari Model Baju Korea Terbaru ini, ataupun lagu lagu dan film korea juga booming di indonesia, hehe apasaja sih model baju korea yang lagii trend ?


Trend Model Baju Korea Terbaru 2013
Trend Model Baju Korea Terbaru 2013
Trend Model Baju Korea Terbaru 2013
Model Baju Korea Terbaru 2013
Trend Model Baju Korea Terbaru 2013
Trend Model Baju Korea Terbaru 2013
Model Baju Korea Terbaru 2013
Model Baju Korea Terbaru 2013
Model Baju Korea Terbaru 2013
                


Trend Model Baju Korea Terbaru 2013

    
  sumber : http://storyspeaks.blogspot.com/2013/05/gambar-trend-model-baju-korea-terbaru.html                   
Diposting oleh Unknown di 18.53 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: tren baju november 2013

Senin, 18 November 2013

Tiga Jenis Kabel Jaringan ( Coaxiall, Twisted pair, Fiber Optik)

 Tiga Jenis Kabel Jaringan ( Coaxiall, Twisted pair, Fiber Optik) undefined undefined
1) Gambar dan jelaskan bagian-bagia dari kabel :
a) Coaxiall
b) Twisted pair (UTP dan STP)
c) Fiber Optik
2) Gambar dan jelaskan penyambungan/koneksi kabel UTP untuk :
sambungan straigtn cable dan crossover cable
jawab: 
  1. a) Kabel Coaxiall

Coaxial Cable Adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Pusatnya berupa inti kawat padat yang dilingkupi oleh sekat yang kemudian dililiti lagi oleh kawat berselaput konduktor. Jenis kabel
ini biasa digunakan untuk jaringan dengan bandwith yang tinggi. Kabel coaxial mempunyai pengalir tembaga di tengah (centre core). Lapisan plastik (dielectric insulator) yang mengelilingi tembaga berfungsi sebagai penebat di antara tembaga dan “metal shielded“. Lapisan metal berfungsi untuk menghalang sembarang gangguan luar dari lampu kalimantang, motors, and perlatan elektonik lain. Lapisan paling luar adalah lapisan plastik yang disebut Jacket plastic. Lapisan ini berfungsi seperti jaket yaitu sebagai pelindung bagian terluar. 
Kabel Coaxial memiliki bentuk yang sangat mirip dengan kabel antena TV, namun keduanya memiliki fungsi yang berbeda. pada bagian ujung yang akan disambung,dinamakan BNC.
Ciri-ciri babel Coaxiall:
  • Tegangan Kabel 100 - 120 ohm
  • Speed dan Throughput 0 - 100 Mbps
  • Panjang maksimal pemakaian kabel < 500 Meter
  • Biaya Relatif murah
  • dibagi menjadi jenis thicknet dan thinnel

Kelebihan kabel Coaxiall:
1) Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon.
2) Dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah.
3) Karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan sistem lain.
Kelebihan kabel Coaxiall:
1)  Mempunyai redaman yang relatif besar, sehingga untuk hubungan jarak jauh harus dipasang repeater-repeater
2) Jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.
Penggunaan Kabel Coaxial
Kabel coaxial terkadang digunakan untuk topologi bus, tetapi beberapa produk LAN sudah tidak mendukung koneksi kabel coaxial.
Protokol Ethernet LAN yang dikembangkan menggunakan kabel coaxial:
10Base5 / Kabel “Thicknet” :
  • adalah sebuah kabel coaxial RG/U-8.
  • merupakan kabel “original” Ethernet.
  • tidak digunakan lagi untuk LAN modern.
10Base2 / Kabel “Thinnet”:
  • adalah sebuah kabel coaxial RG/U-58.
  • mempunyai diameter yang lebih kecil dari “Thicknet”.
  • menggantikan “Thicknet”.
  • tidak direkomendasikan lagi, tetapi masih digunakan pada jaringan LAN yang sangat kecil.

b) Kabel Twisted pair (UTP dan STP)
1) Unshield twisted-pair (UTP)
Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis Kabel Jaringan yang menggunakan bahan dasar Tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam Jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat insulasi satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded Twister-pair(STP), insulasi tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik.
Tipe kategori Kabel UTP / Unshielded Twisted Pair :
- Kategori 1 : Untuk koneksi suara / sambungan telepon/telpon
- Kategori 2 : Untuk protocol localtalk (Apple) dengan kecepatan data hingga 4 Mbps
- Kategori 3 : Untuk protocol ethernet dengan kecepatan data hingga 10 Mbps
- Kategori 4 : Untuk protocol 16 Mbps token ring (IBM) dengan kecepatan data hingga 20 Mbps
- Kategori 5 : Untuk protocol fast ethernet dengan kecepatan data hingga 100 Mbps
Ciri - ciri
  • Tegangan Kabel 150 ohm
  • Speed dan Throughput 0 - 100 Mbps
  • Panjang maksimal pemakaian kabel 100 Meter
  • Biaya Relatif mahal
  • Perlindungan terinfeksi tidak ada
  • Soket RJ-45 (RJ = Registered Jack)
  • Biaya murah
  • Instalasi Mudah
2) shielded Twisted Pair ( STP )
Shielded twisted pair” adalah jenis kabel telepon yang digunakan dalam beberapa bisnis instalasi. Terdapat pembungkus tambahan untuk tiap pasangan kabel (”twisted pair”).
Dilihat dari namanya Shielded Twisted Pair, kabel networking tipe ini terdiri dari 4 pasang dawai kabel yang masing-masing pasang
dipelintir. Kabel STP mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan dan antisipasi tekukan kabel. STP yang diperuntukkan bagi instalasi jaringan ethernet memiliki resistansi atas interferensi elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu meningkatkan ukuran fisik kabel. Kabel STP memiliki kelebihan dan kekurangan persis samadengan kabel UTP, memiliki satu hal keunggulan yakni jaminan proteksi jaringan dari interferensi-interferensi eksternal dan harganya lebih mahal dari UTP. Tidak seperti kabel Coaxial, lapisan pelindung kabel STP bukanbagian dari sirkuit data, karena itu perlu di-ground pada setiap ujungnya. Kabel STP tidak dapat dipakai dengan jarak lebih jauh tanpa bantuan device penguat (repeater). Konektor RJ-45 & Tang
Crimping Konektor RJ-45 digunakan untuk memasang kabel UTP dan memiliki 8 buah pin sebagai media transmisi data. Kabel UTP disusun berdasarkan warna yang telah ditentukan (urutan STRAIGHT atau CROSS) kemudian dimasukkan ke konektor RJ- 45 dengan menggunakan sebuah tang khusus bernama tang crimping.
Kelemahan kabel STP
Kabel STP mempunyai beberapa kelemahan :
  • Attenuasi meningkat pada frekuensi tinggi.
  • Pada frekuensi tinggi, keseimbangan menurun sehingga tidak dapat mengkompensasi timbulnya “crosstalk” dan sinyal “noise”.
  • Harganya cukup mahal.
KEGUNAAN :
Kabel STP juga digunakanuntuk jaringan Data, digunakan pada jaringan Token-Ring IBM. Pembungkusnyadapat memberikan proteksi yang lebih baik terhadap interferensi EMI.

c) Fiber Optik

Kabel fiber optik dibuat dari kaca yang dibungkus oleh pelindung dan material penguat. Fiber optik menggunakan cahaya untuk menghantar isyarat, berbeda dengan kabel tembaga yang menggunakan sinyalelektronik. karena itu kabel jenis ini tidak terpengaruh dengan gangguan elektromagnet. Kabel fiber optik sangat sesuai digunakan di kawasan yang banyak gangguan elektromagnet dan jarak yang jauh. Kabel fiber optik mendukung transmisi data berkecepatan tinggi tidak sama halnya dengan kabel tembaga (UTP dan Coaxial). besarnya data yang dapat di transmisikan memungkinkan penggunaan komunikasi yangmembutuhkan kecepatan seperti video konference. 10BaseF, 100BaseF, 1000BaseF merujuk kepada spesifikasi fiber optik yang membawa sinyal ethernet, angka F merujuk kepada Fiber. Connector yang selalu digunakan untuk menyambung kabel fiber optik ialah ST connector yang menyerupai BNC Connector. Namun begitu SC connector akan menjadi lebih populer karena mudah digunakan. Penggunaan fiber optik umumnya digunakan pada jaringan besar dan jaringan tulang punggung (backbone). Tipe ini berisi satu serat kaca tipisyang mengalirkan data dalam pulsa cahaya. Cahaya pulsa merepresentasikan informasi digital yang dibawamelalui jaringan. Harga dan instalasi fiber optik memang mahal walaupun kini semakin turun karena itu pada umumnya orang kemudian mengkombinasikannya dengan kabel tembaga. berdasarkan jalur sinyal yang dikirimkan, FO dibagi menjadi 2, yaitu Single mode dan Multi mode.
Karakteristik dan ciri-ciri media tipe ini adalah :
Perlindungan terinfeksi ada
Maks. Bandwith 100 Mbps ~ 1 Gbps
Maks. kabel 2000 meter
Soket ST (Spring Loaded Twist)
Biaya mahal jika
Topologi fisik Bus & Star
INnstalasi paling rumit
Fungsi:
Kabel Fiber Optik banyak digunakan pada jaringan WAN untuk
komunikasi suara dan data. 

2. Sambungan Kabel UTP

a)straigtn cable
Straigt Cable Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna. Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan untukstraight cable ini, seperti tabel 6 :
Standart pemasangan
Ket:
Urutan Ujung A
  1. Putih Orange
  1. Orange
  1. Putih Hijau
  1. Biru
  1. Putih Biru
  1. Hijau
  1. Putih Coklat
  1. Coklat
Urutan Ujung B
  1. Putih Orange
  1. Orange
  1. Putih Hijau
  1. Biru
  1. Putih Biru
  1. Hijau
  1. Putih Coklat
  1. Coklat
Sebenarnya tidak semua pin tersebut digunakan, Yang penting adalah pin nomor 1,2,3 dan 6. Jadi misal yang disambung hanya pin 1,2,3 dan 6 sedangkan pin yang lain tidak dipasang, tidak jadi masalah.
Waktu akan memasangnya, maka potong ujung kabelnya, kemudian susun kabelnya trus diratakan dengan pisau potong yang ada pada crimp tool. Andak tidak perlu repot harus melepaskan isolasi pada bagian ujung kabel, karena waktu Anda memasukan kabel itu ke konektor lalu ditekan (pressed) dengan menggunakan crimp tool, sebenarnya saat itu pin yang ada di konektor menembus sampai ke dalam kabel. Perhatikan, agar penekannya (pressing) yang keras, soalnya kalau tidak keras kadang pin tersebut tidak tembus ke dalam isolasi kabelnya. Kalau sudah kemudian Anda test menggunakan LAN tester. Masukkan ujung ujung kabel ke alatnya, kemudian nyalakan, kalau lampu led yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti Anda telah sukses. Kalau ada salah satu yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu Anda tekan (press) lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalau sudah Anda tekan tetapi masih tidak nyambung, maka coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1 atau belum. Kalau ternyata sudah benar dan masih gagal, berarti memang Anda belum beruntung. Ulangi lagi sampai berhasil.

b) Crossover Cable
Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub. (misalnya karena colokan di hubnya kurang). Cara pemasangannya juga sebenarnya mudah, sama seperti tipe straight, pin yang digunakan juga sebenarnya hanya 4 pin saja, yaitu pin 1, 2, 3 dan 6. Yang berbeda adalah cara pasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1 disambungkan ke pin 3 ujung yang lain, pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Praktisnya begini, pada ujung pertama Anda bisa susun pinnya sesuai standar untuk yang tipe “straight”, sementara itu di ujung yang lain Anda susun pinnya sesuai standar buat tipe “cross”.Masih bingung? Begini cara mudahnya:Ujung pertama:
  1. Putih orange
  1. Orange
  1. Putih hijau
  1. Biru
  1. Putih biru
  1. Hijau
  1. Putih coklat
  1. Coklat
Maka di ujung yang lain harus dibuat begini:
  1. Putih hijau
  1. Hijau
  1. Putih orange
  1. Biru
  1. Putih biru
  1. Orange
  1. Putih coklat
  1. Coklat

sumber: http://andi-profile.blogspot.com/2010/09/1-gambar-dan-jelaskan-bagian-bagia-dari.html



Diposting oleh Unknown di 22.02 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: jenis kabel jaringan

Minggu, 10 November 2013

Kata-kata Mutiara untuk Motivasi Anti Galau


Manusia tak pernah lepas dari masalah. Mereka butuh suntikan semangat serta motivasi untuk bangkit. Keduanya bisa diperoleh dari hal sepele, misalkan saja perkataan atau tulisan. Dan berikut kumpulan kata-kata mutiara untuk motivasi anti galau dan melepas beban beban serta masalah.
“Kesetiaan memunculkan nilai-nilai mulia dari kesejatian dirimu, di atas semua kekurangan dan kelemahanmu”.
“Hal tersulit dalam kehidupan ini bukanlah untuk melampaui orang lain, tetapi melampaui ego dan diri kita sendiri”.
“Jika Anda menginginkan sesuatu yang belum anda miliki, maka Anda akan harus melakukan sesuatu yang belum pernah anda lakukan”.
“Jika engkau ingin memperbaiki kehidupan kamu, engkau harus memperbaiki yang kau lakukan”.
“Yang kau lakukan menentukan yang kau hasilkan, dan yang kemudian menentukan nilai dan harga mu bagi orang lain”.
Itulah sekelumit kata-kata mutiara motivasi anti galau. Namun, apakah sudah mengetahui apa sesunggunya galau itu? Jika sering mengalaminya pasti sudah mengerti apa maksud galau yang sesungguhnya.
Galau adalah sebuah keadaan dimana seseorang menjadi sedih dan murung karena memikirkan sesuatu. Tiba-tiba saja seseorang merenung, wajahnya muram dan nampak sedih. Ada persoalan yang difikirkan dan belum bisa terselesaikan.
Sudah mulai mengerti yang dimaksud dengan galau? Mari lanjut ke kata-kata motivasi anti galau selanjutnya:
“Dari kegagalan kita dapat membaca apa yang salah dari diri kita. Berusaha dan berdoa hanya itulah kuncinya”.
“Pria ingin menjadi cinta pertama seorang wanita. Wanita ingin menjadi cinta terakhir seorang pria”.
“Belajarlah mengucap syukur dari hal-hal baik di hidupmu. Belajarlah menjadi kuat dari hal-hal buruk di hidupmu”.
“Saat seorang wanita bersikap seakan ia tidak peduli lagi padamu, saat itulah ia paling membutuhkan dirimu”.
“Bermimpi adalah langkah awal mencapai keberhasilan. Tapi mimpi itu tetap semu, jika tindakan tidak nyata”.
“Apa yang anda lakukan hari ini, merupakan kunci kebaikan atau pun juga kehancuran hari esok anda. Lakukanlah yang terbaik untuk hari ini”.

sumber: http://sidomi.com/234590/kata-kata-mutiara-untuk-motivasi-anti-galau/
Diposting oleh Unknown di 21.56 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: kata-kata mutiara

Jumat, 18 Oktober 2013

AKUNTANSI UNTUK INSTRUMEN KEUANGAN


AKUNTANSI UNTUK  INSTRUMEN KEUANGAN
A.   Pengertian
I
nstrumen keuangan (financial instruments) adalah setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan (financial assets) entitas dan liabilitas keuangan (financial liability) atau instrumen ekuitas (equity instruments) entitas lain. Aset keuangan meliputi setiap aset yang menimbulkan hak kontraktual untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya.  Liabilitas keuangan meliputi setiap kewajiban kontrak untuk membayar kas atau aset keuangan.  Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya
B.    Klasifikasi Instrumen Keuangan
Instrumen keuangan  dapat diklasifikasikan dalam kategori berikut:

1. Aset Keuangan
    - Aset keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
    - Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
    - Pinjaman yang diberikan dan piutang
    - Aset keuangan tersedia untuk dijual
 
2. Liabilitas Keuangan
    - Liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
    - Liabilitas Keuangan lainnya.




Berikut tabel yang mengikhtisarkan klasifikasi instrumen keuangan dan contoh instrumen keuangan sesuai dengan kategorinya.
Kategori
Karakteristik
Contoh
Aset Keuangan
1.    Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
2.    Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo
3.    Pinjaman yang diberikan  dan piutang
4.    Aset keuangan tersedia untuk dijual
1.     Aset keuangan baik yang dimiliki untuk diperdagangkan (misalnya untuk dijual dalam waktu dekat pada masa mendatang)  atau pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh entitas untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
2.     Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta  entitas mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
3.     Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi harga di pasar aktif.
4.     Aset keuangan yang dirancang sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam ketiga kategori di atas.
1.     Aset derivatif dan investasi dalam instrumen utang dan  ekuitas  yang dimiliki dalam portofolio diperdagangkan.
2.     Investasi dalam instrumen utang yang mempunyai kuotasi harga di mana entitas memiliki niat dan mampu memiliki hingga jatuh tempo.
3.     Piutang usaha, pinjaman yang diberikan, dan piutang wesel.
4.     Investasi dalam instrumen utang dan ekuitas yang tidak termasuk dalam kategori lain.
Liabilitas Keuangan
1.    Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
2.    Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
1.     Liabilitas  keuangan baik yang dimiliki untuk diperdagangkan (misalnya dibeli kembali  dalam waktu dekat pada masa mendatang)  atau ditetapkan pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh entitas untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
2.     Semua liabilitas lainnya selain daripada liabilitas yang dinillai pada nilai wajar melalui laba rugi.
1.    Liabilitas derivatif dan liabilitas diperdagangkan lainnya.
2.    Utang usaha, utang wesel,  dan efek utang yang diterbitkan.
    
C.    Pengukuran Instrumen Keuangan
1.    Pengukuran Awal  
Pada saat pengakuan awal, entitas pada umumnya mengukur aset keuangan menggunakan akuntansi tanggal transaksi pada nilai wajar ditambah biaya transaksi (fair value plus transaction costs), kecuali aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi pada awalnya hanya  diakui pada nilai wajar (fair value).
                                                                                                                                                                                                 Biaya transaksi (transaction costs) adalah biaya-biaya tambahan, seperti biaya pendaftaran dan komisi lain yang ditetapkan, biaya yang dibayarkan kepada penasehat hukum, akuntan, dan penasehat profesional lain, biaya percetakan dan meterai.
Biaya transaksi meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para agen (termasuk karyawan yang berperan sebagai agen penjual/selling agent), konsultan, perantara efek dan pedagang efek; pungutan wajib yang dilakukan oleh pihak regulator dan bursa efek, serta pajak dan bea yang dikenakan atas transfer yang dilakukan. Biaya-biaya transaksi tidak termasuk premium atau diskonto utang, biaya pendanaan (financing costs), biaya administrasi internal, atau biaya penyimpanan (holding costs).
·      Jurnal untuk mencatat biaya transaksi yang dibayar tunai dan berkaitan dengan instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi (amortized cost) adalah:
Aset Keuangan
Kas
xxxx
xxxx
·      Jurnal untuk mencatat biaya transaksi yang dibayar tunai dan berkaitan dengan instrumen keuangan yang  diukur pada nilai wajar (fair value) adalah:
Biaya transaksi
Kas
xxxx
xxxx
Contoh 1
Entitas A membayar biaya komisi kepada agen/broker sebesar Rp10.000 untuk membeli 50 lembar saham biasa (non-puttable ordinary shares) pada sebuah entitas yang terdaftar (listed company) dengan tunai sebesar Rp500.000.  Entitas pada awalnya mengakui investasi dalam instrumen ekuitas (investment in equity instruments) pada harga yang dibayar. Karena instrumen keuangan, setelah pengakuan awal, akan diukur pada nilai wajar maka biaya transaksi tidak termasuk dalam pengukuran awal.
Jurnal untuk mencatat pengakuan awal adalah
Investasi dalam saham biasa
Biaya transaksi
Kas 
500.000
 10.000
510.000
Untuk mencatat atau mengakui perolehan saham dan biaya transaksi. 
Sebaliknya, sebuah entitas membayar biaya komisi untuk agen/broker sebesar Rp10.000 untuk membeli 50 lembar saham biasa pada perusahaan tidak terdaftar (non-puttable ordinary shares in an unlisted company) dengan tunai sebesar Rp500.000. Nilai wajar saham tidak dapat diandalkan sehingga investasi diukur pada biaya perolehan. Entitas pada awalnya mengakui investasi dalam instrumen ekuitas dengan harga Rp510.000. Karena instrumen keuangan, setelah pengakuan awal, akan diukur pada harga perolehan,  maka biaya transaksi dimasukkan pada pengukuran awal.
Jurnal pengakuan awal adalah
Investasi dalam saham biasa
Kas 
510.000
510.000
(Untuk mencatat  perolehan saham dan biaya transaksi)
Contoh 2
Entitas A membeli 100.000 lembar saham Entitas B dengan kuotasi harga Rp124 dengan total harga Rp12.400.000. Di samping itu, untuk memperoleh saham tersebut Entitas A membayar biaya transaksi dalam bentuk biaya komisi sebesar Rp100.000. Entitas A mengklasifikasikan saham pada nilai wajar melalui laba rugi.
Jurnal pada pangakuan awal adalah
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
(Investasi dalam saham Entitas B)
Biaya transaksi
Kas
12.400.000
    100.000
12.500.000
(untuk mencatat perolehan 100 lembar saham pada  nilai wajar Rp12.400.000)
Jika Entitas A telah mengklasifikasikan saham Entitas B sebagai tersedia untuk dijual (misalnya suatu kategori di mana perubahan nilai wajar tidak  akan diakui dalam laba rugi), maka biaya transaksi tersebut akan dimasukkan dalam pengukuran awal aset keuangan, dengan jurnal
Aset keuangan tersedia untuk dijual (Investasi dalam saham Entitas B)
Kas
 K
12.500.000
12.500.000
(untuk mencatat perolehan 100 lembar saham pada nilai wajar sebesar Rp12.500.000)
Persyaratan yang sama diterapkan terhadap liabilitas keuangan. Misalnya, jika Entitas A menerbitkan obligasi dengan hasil Rp17.100.000 dan biaya transaksi sebesar Rp300.000 dalam penerbitan obligasi, maka jurnalnya, dengan asumsi obligasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi adalah
Kas
Liabilitas Keuangan (Utang Obligasi)
16.800.000
16.800.000
(untuk mencatat penerbitan obligasi dengan hasil bersih Rp16.800.000 atau Rp17.100.000 – Rp300.000)
2.    Pengukuran Berikutnya         
Setelah pengakuan awal, aset keuangan dan liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar, biaya perolehan diamortisasi atau biaya perolehan tergantung klasifikasi apakah nilai wajar dapat ditentukan dengan andal. Pengukuran awal (initial measurement) dan pengukuran berikutnya (subsequent measurement) atas instrumen keuangan dan perlakuan akuntansi atas perubahan nilai wajar  (keuntungan atau kerugian kepemilikan yang belum direalisasi – unrealized holding gain or loss)  diikhtisarkan dalam tabel berikut:                                                                                                                                                                                                            
Klasifikasi
Kategori
Pengukuran awal
Pengukuran selanjutnya
Perlakuan atas perubahan nilai wajar (keuntungan dan kerugian)
Aset Keuangan
Nilai wajar melalui laba rugi
Nilai wajar
Nilai wajar
Diakui dalam laba rugi
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Nilai wajar *
Biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku  bunga efektif
Tidak dapat diterapkan
Dimiliki hingga jatuh tempo
Nilai wajar *
Biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif
Tidak dapat diterapkan
Tersedia untuk dijual
Nilai wajar *
Nilai wajar
Perubahan nilai wajar pada awalnya dicatat sebagai pendapaan komprehensif lain dan kemudian akan direklasifikasi ke laba rugi atas penurunan nilai atau penghentian pengakuan
Lainnya (instrumen ekuitas) tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal
Biaya perolehan
Biaya perolehan
Tidak dapat diterapkan
Liabilitas Keuangan
Nilai wajar melalui laba rugi
Nilai wajar
Nilai wajar
Diakui dalam laba rugi
Liabilitas keuangan lain
Nilai wajar *
Biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif
Tidak dapat diterapkan
·  * Nilai pada awal juga disesuaikan dengan biaya transaksi, kecuali aset atau liabilitas pada nilai wajar melalui laba rugi
·  Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, serta derivatif yang terkait dengan dan diselesaikan melalui penyerahan instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif tersebut, diukur pada biaya perolehan.
                                                                         
Dari tabel di atas, setelah pengakuan awal, aset keuangan dan liabilitas keuangan diukur dengan menggunakan salah satu dari tiga atribut pengukuran berikut.
1.    Biaya  perolehan;
2.    Biaya perolehan diamortisasi; dan
3.    Nilai wajar.
Apakah aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur dengan biaya perolehan, biaya perolehan diamortisasi, atau nilai wajar tergantung atas klasifikasi dari empat kategori aset keuangan dan dua kategori liabilitas keuangan.
1)    Biaya Perolehan
Biaya perolehan adalah jumlah aset yang diperoleh atau liabilitas yang diselesaikan, termasuk biaya transaksi (misalnya komisi atau fee yang dibayar).
Contoh 1
Jika suatu entitas membeli aset keuangan dengan harga Rp230.000, di samping itu membayar biaya transaksi sebesar Rp20.000 yang dapat diatribusikan pada saat perolehan, maka biaya perolehan aset keuangan adalah Rp250.000.
Catatan: Setelah perolehan awal, hanya satu tipe instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan menurut PSAK No. 55 (revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian,  yaitu investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, serta derivatif yang terkait dengan dan diselesaikan melalui penyerahan instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif tersebut, diukur pada biaya perolehan.
Misalnya, suatu entitas dapat menyimpulkan bahwa nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal untuk investasi dalam entitas nonpublik (investasi “ekuitas privat” –  “private equity” investment). Dalam kasus ini, entitas diharuskan mengukur investasi pada biaya perolehan. 
Contoh 2
Entitas A membeli dengan tunai 10% kepemilikan saham biasa entitas nonpublik dengan total biaya Rp2.500.000. Jadi, pada awal pengakuan, entitas mendebet aset keuangan sebesar Rp2.500.000 dan mengkredit kas sebesar Rp2.500.000.
Aset keuangan (Investasi dalam saham)
Kas
2.500.000
2.500.000
Tidak terdapat pasar aktif untuk saham tersebut, dan Entitas A menetapkan bahwa adalah tidak mungkin menaksir nilai wajar saham dengan menggunakan teknik penilaian. Dalam kasus tersebut, Entitas A harus terus mengukur investasi pada biaya perolehan sebesar Rp2.500.000 pada tanggal pelaporan berikutnya sepanjang aset dimiliki, dengan asumsi aset tidak turun nilainya (asset does not become impaired).
Sementara investasi yang dimiliki yang diukur pada biaya perolehan, keuntungan atau kerugian kepemilikan yang belum direalisasi pada umumnya tidak dakui dalam laba rugi. Namun dividen tunai yang diterima dilaporkan sebagai pendapatan dividen.
Contoh 3
Jika Entitas A menerima dividen tunai sebesar Rp10.000, entitas membuat jurnal berikut.
Kas 
Pendapatan dividen
10.000
10.000
Bila investasi yang dimiliki pada biaya perolehan dijual atau dengan kata lain dihentikan pengakuannya (derecognized), setiap perbedaan antara jumlah tercatat dan kas yang diterima diakui dalam laba atau rugi.
Contoh 4
Jika Entitas A menjual investasi yang dimiliki pada biaya perolehan dan dicatat di laporan posisi keuangan sebesar Rp1.200.000, dijual dengan harga Rp1.700.000, entitas akan mengakui keuntungan yang direalisasi (realization gain) sebesar Rp500.000, dan dijurnal sebagai berikut.
Kas 
Aset keuangan (Investasi dalam saham)
Keuntungan atas penjualan aset keuangan
1.700.000
1.200.000
500.000
2)    Biaya Perolehan Diamortisasi
Setelah pengukuran awal, kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif di laporan posisi keuangan:
·      Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo;
·      Pinjaman yang diberikan dan piutang; dan
·      Liabilitas keuangan lainnya.
Biaya  perolehan diamortisasi (amortized cost) adalah biaya perolehan dari aset atau liabilitas setelah disesuaikan, jika layak, untuk mencapai suatu suku bunga efektif yang konstan selama umur aset atau liabilitas (misalnya, pendapatan bunga yang konstan atau beban bunga yang konstan sebagai suatu persentase jumlah tercatat dari aset keuangan atau liabilitas keuangan). Dengan kata lain, biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah pada pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan akumulasi amortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif dan dikurangi penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.
3)    Nilai Wajar
Nilai wajar (fair value) adalah nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar.
Kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan pada umumnya diukur pada nilai wajar di laporan posisi keuangan:
1)    Aset keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi;
2)    Aset keuangan tersedia untuk dijual; dan
3)    Liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi.
Tingkatan  atau level untuk menentukan nilai wajar adalah sebagai berikut: [1]

D.   Ikhtisar Kategori Instrumen Keuangan
1.    Aset Keuangan atau Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi 
Aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang memenuhi salah satu kondisi berikut ini:
1)    Diklasifikasikan dalam Kelompok Diperdagangkan
 Aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, yaitu jika:
a)    diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat;
b)   pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini; atau
c)    merupakan derivatif (kecuali derivatif yang merupakan kontrak jaminan keuangan atau sebagai instrumen lindung nilai yang ditetapkan dan efektif.
2)    Pada saat Pengakuan Awal Telah Ditetapkan oleh Entitas untuk Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi
2.    Investasi dalam Kelompok Dimiliki hingga Jatuh Tempo
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo  adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta entitas mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali:
1)    investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
2)    investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
3)    investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
3.    Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi harga di pasar aktif, kecuali:
1)    pinjaman yang diberikan dan piutang yang dimaksudkan oleh entitas untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, dan pinjaman yang diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan awal oleh entitas ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
2)    pinjaman yang diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau
3)    pinjaman yang diberikan dan piutang dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual.
4.    Aset Keuangan yang Diklasifikasikan dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual
Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, (b) investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, atau (c) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
sumber: http://rezwan-rizki.blogspot.com/2013/05/akuntansi-untuk-instrumen-keuangan.html
Diposting oleh Unknown di 00.06 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: akuntansi keuangan
Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)



Gratisan Musik

Feedjit

my picture

my picture
foto
Flag Counter

Boneka

Tutorial Blog

Salju

Pengikut

Buku Tamu

[hide]

Arsip Blog

  • ▼  2013 (57)
    • ▼  November (3)
      • Trend Model Baju Korea Terbaru 2013
      • Tiga Jenis Kabel Jaringan ( Coaxiall, Twisted pair...
      • Kata-kata Mutiara untuk Motivasi Anti Galau
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (15)
    • ►  Maret (22)

Total pengunjung

Mengenai Saya

Unknown
Lihat profil lengkapku
Tema Tanda Air. Diberdayakan oleh Blogger.